Dewan Dorong Nilai Jual Singkong

- Jurnalis

Minggu, 9 Maret 2025 - 14:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong DPRD Lampung Mikdar Ilyas mendorong Perusahaan dan Pemerintah mendongkrak nilai jual budidaya Singkong di Lampung.

Pasalnya, hasil panen dengan mutu tinggi ini akan menjadikan kadar air, kadar aci lebih baik. sehingga nilai jual singkong bisa stabil diangka yang telah ditetapkan pemerintah guna kesejahteraan petani.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Mikdar mengatakan, bahwa dirinya mengajak semua pihak ikut andil memberi peluang terhadap perusahaan nasional pengolah singkong dapat masuk ke Lampung untuk bersaing berniaga dengan perusahaan yang lebih dahulu memulai pembelian singkong.

“Dengan begitu tercipta persaingan sehat dalam menentukan harga beli petani sehingga harga yang terbit mampu mensejahterakan petani Lampung,” kata Mikdar kepada media ini. Minggu (09/03)

Baca Juga :  Sempat Ricuh, Politisi PDIP Budhi Condrowati Perjuangkan Hak Petani

Sehingga, kata Mikdar, semua pihak dapat melakukan hilirisasi terhadap pertanian sebagai langkah mendongkrak nilai jual dari produk olahan singkong petani lokal Lampung.

“Kita tahu, yang dirasakan petani kita ini, akibat kebijakan impor tapioka yang dilakukan pemerintah pusat yang tidak dikenakan pajak. Hal ini, berdampak hasil pengelolaan perusahaan yang ada di Lampung kalah bersaing akibat biaya produksi yang mahal sementara tapioka impor di bawah harga produksi perusahaan di Lampung,” ungkapnya

Bahkan, sambung Politisi Gerindra Lampung ini, Tapioka impor yang berasal dari Thailand dan Vietnam untuk harganya berada pada kisaran dibawah 6 ribu sementara, hasil produksi lokal setelah dilakukan pemprosesan berada pada harga 7-8 ribu lebih.

Baca Juga :  Ririn Ingatkan Pentingnya Keterwakilan Perempuan

“Pemerintah diharapkan bisa hadir dalam permasalahan yang terjadi, selain itu mampu mengajak investor singkong masuk di Lampung guna bersama-sama menciptakan persaingan sehat sehingga tercipta kestabilan,”ucapnya

Ia menambahkan, jika Gubernur Lampung pun fokus terhadap persoalan petani, Namun mengenai kebijakan impor tapioka berada di pemerintah pusat soal pajaknya. jika terus berlangsung akan berdampak pada petani dan perusahaan di Lampung akan merugi jika impor tapioka tidak di stop.

“Pemahaman ini yang harus di pahami. Perusaan akan merugi jika tetap melakukan produksi akibat biaya produksi yang mahal dan kalah bersaing terhadap harga tapioka impor, sementara petani tidak bisa menjual singkong akibat perusahaan tidak mau membeli hasil panen,” tandasnya.

Berita Terkait

Pengamat Buka-buka Soal Bank Lampung, Dirut Layak Dicopot?
Pansus DPRD Juga Soroti Kinerja Bank Lampung, Evaluasi Total!!
Aleg Demokrat Soroti Pemutihan Pajak Ala Gubernur Mirza
Ketua DPRD Lampung Mulai Safari Ramadhan di Mesuji
Dewi Nadi Gelar PIP
Budiman Minta Pemkot Balam Siapkan Anggaran Banjir
Hanifal Sebut Kandidat PSU di Pesawaran
Budiman AS Bentuk Tim Lima
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:30 WIB

Pengamat Buka-buka Soal Bank Lampung, Dirut Layak Dicopot?

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:35 WIB

Pansus DPRD Juga Soroti Kinerja Bank Lampung, Evaluasi Total!!

Selasa, 6 Mei 2025 - 20:58 WIB

Aleg Demokrat Soroti Pemutihan Pajak Ala Gubernur Mirza

Senin, 10 Maret 2025 - 13:00 WIB

Ketua DPRD Lampung Mulai Safari Ramadhan di Mesuji

Minggu, 9 Maret 2025 - 14:13 WIB

Dewan Dorong Nilai Jual Singkong

Berita Terbaru

Pemerintah

Realisasi APBD Pemprov Lampung: Dari Tertinggal ke Terdepan

Senin, 12 Mei 2025 - 10:17 WIB

Pemerintah

Aklamasi! Mohammad Hatta ST Nahkodai IKA UNTIRTA Wilayah Lampung

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:28 WIB

Pemerintah

Pemprov Realisasikan APBD 2025 per Mei Sebesar Rp 2,2 T

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:04 WIB