rEposisi.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung memastikan tidak ada mahar saat mengusung Mustafa-Ahmad Jajuli pada Pilgub Lampung 2018 lalu.
Isu mahar politik pada Pilgub Lampung 2018, menjadi hangat karena pengakuan sejumlah saksi persidangan kasus Mustafa di Pengadilan Negeri Tanjung Karang beberapa lalu.
Menurut Mufti Salim, alih-alih meminta mahar kepada Mustafa-Ahmad Jajuli, PKS hanya fokus mebantu semaksimal mungkin guna memenangkan Mustafa-Jajuli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu yang maju Mustafa dan Ahmad Jajuli, kader NasDem dan kader PKS. Seperti kami di Pilkada Metro mengusung Mufti Salim, kader PKS, dan Saleh Chandra, kader NasSem. Masing-masing partai justru membantu calonnya yang notabene kader, bagaimana bisa memenangkan pilkada,” kata dia, Sabtu (6/3).
“Alih-alih meminta mahar yang memberatkan calon, justru partai mencarikan resources semaksimal ygan bisa diupayakan,” lanjutnya.
Walaupun akhirnya NasDem dan PKS, tidak menenangkan pilgub sambung mantan anggota DPRD Lampung ini, karena kondisi yang tidak menguntungkan.
“Bagi PKS, mengikuti kontestasi politik adalah sarana menyehatkan mesin partai. Jadi orientasinya bukan uang, mahar dsb. Tapi bagaimana partai bisa secara aktif dan menjadi dinamis karena mengikuti kontestasi pilkada, baik mengusung kader, atau bukan kader,” terang dia.
Menurut dia, dengan mengikuti kontestasi pilkada dampaknya sangat positif bagi mesin partai.
“Jangankan menang, seandainya kalah sekalipun, tetap berdampak positif bagi kesehatan mesin partai. Walaupun, yang ideal adalah mengusung kader partai, dan menang,” tandasnya. (win)