rEposisi.com – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung H. Ismet Roni, SH, MH, melaksanakan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP & WK) di Desa Sudomukti Kecamatan Gedung Aji Baru Kabupaten Tulangbawang, Minggu (30/5/2021).
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dengan menerapkan protokol kesehatan dihadiri oleh Kepala Kampung Sidomukti Yuniati, tokoh masyarakat, agama dan anggota Karang Taruna kampung setempat. Sebagai narasumber anggota Polsek Penawartama Briptu Irdho Fiorian Darwis.
Ismet Roni menyampaikan, bahwa Ideologi Pancasila adalah benteng pertahanan untuk mencegah radikalisme, kekerasan dan sebagainya. Sehingga Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat harus tetap dipedomani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan itu, anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Golkar ini mengajak kepada masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila guna mencegah paham Radikalisme.
Ismet Roni juga menjelaskan, Pancasila sebagai ideologi adalah sumber haluan yang menjadi arah, pedoman atau panduan bagi setiap penyelenggara negara dan masyarakat dalam menjalankan pembangunan Indonesia. “Semua Sila dari Sila Pertama sampai ke lima mengandung makna yang sangat penting dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Ismet.
Sedangkan, Wawasan Kebangsaan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Ismet mengajak kepada semua agar terus menjaga dan melestarikan Pancasila. Memahami wawasan kebangsaan, sehingga memperluas cakrawala berpikir dan bertindak yang sesuai dengan karakteristik bangsa.
Dikatakan, Pancasila dalam ideologi negara merupakan konsensus tentang nilai-nilai dasar untuk mendirikan negara. Ideologi merupakan pikiran-pikiran terdalam atau hasrat terdalam warga negaranya untuk mendirikan negaranya. “Karena itu, Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, harus kita jaga karena ini merupakan jati diri Bangsa Indonesia,” tegas Ismet anggota DPRD Lampung Dapil Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji ini.
Oleh karena itu, lanjut Ismet, sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, perlu terus dilakukan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia. Apalagi, terhadap kaum muda yang akan menjadi penerus masa depan bangsa.
“Apalagi di tengah globalisasi saat ini, beragam ideologi dan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara, sangat mudah berkembang dan dapat memengaruhi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Ismet Roni mengetes dua peserta untuk menghafalkan Pancasila. Dari dua orang yang tampil, satu orang hafal Pancasila dan satu orang belum hafal.
Sementara itu, Briptu Irdho Fiorian Darwis menyampaikan, persatuan dan kesatuan menjadi modal utama dalam membangun Bangsa Indonesia. “Tanpa persatuan dan kesatuan, Indonesia tidak ada. Karena itu, keragaman ini terus dijaga agar Indonesia tetap bersatu,” jelasnya.
Keragaman Bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, maupun agama perlu saling memahami dan menghormati keberagaman, bangsa Indonesia tetap bersatu. Jangan sampai persatuan itu dirusak oleh sikap dan tindakan yang mengabaikan keberagaman atau intoleransi.(*)