rEposisi.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP & WK) di Dusun Raman Agung Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (5/6/2021).
Dusun terpencil ini jarang dijamah pejabat apalagi anggota DPRD. Karena menuju kampung ini melewati sungai. Anggota DPRD Lampung dari Partai Golkar rela menyeberangi sungai Way Terusan menuju Dusun Darma Agung.
Naik ponton (sejenis perahu ketek lebih besar) lewat sungai Way Terusan dari Seputih Surabaya sekitar 25 menit perjalanan ke Dusun Darma. Penjalanan yang cukup melelahkan dan beresiko ini membuat Made Bagiasa terobati manakala bisa bertemu masyarakat Dusun Darma ujung Lampung Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di dusun terpencil menyeberangi sungai inilah, Made Bagiasa dan tim melakukan sosialisasi PIP & WK. Bukan hanya sosiali pembinaan idelogi Pancasila, anggota DPRD Lampung Dapil Lampung Tengah ini, menyampaikan salah satu program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Kartu Petani Berjaya (KPB).
Kegiatan dihadiri Koordinator Dusun Mewakili Kepala Kampung Mataram Udik Abdul Gani, Linmas, tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan anggota perguruan Bambu Kuning dibawah asuhan Aji Sakti. Narasumber dosen Unila Dr. I Wayan Mustika.
Drs. I Made Bagiasa anggota DPRD Lampung dari Partai Golkar ini mengajak kepada masyarakat untuk dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena ideologi Pancasila merupakan filosofi yang menjadi pandangan hidup masyarakat dalam melaksanakan hubungan kemasyarakatan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena pandemi Covid -19 belum berakhir,
Made Bagiasa juga menghimbau masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 5M yaitu; Memakai Masker, Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas dan interaksi.
Sedangkan narasumber Dr. I Wayan Mustika untuk memberikan pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan dari aspek kemajemukan dan kebudayaan Nusantara dengan berpegang pada semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua. Ini sebagai warisan luhur akan peradaban Nusantara yang digali dari adat istiadat, budaya, tradisi, dan filosopi bangsa Indonesia sendiri dalam mencapai tujuan nasional sebagai perwujudan kepulauan nusantara yang mencakup satu kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan dalam memperkuat watak dan karakter bangsa Indonesia.
Sementara itu, Abdul Gani mewakili Kepala Kampung Mataram Udik menyampikan bahwa kehidupan masyarakat di kampungnya berjalan damai dan berdampingan meskipun dari berbagai latar budaya, agama dan suku dengan hidup guyub dan saling tenggang rasa. Sehingga mencerminkan kebhinekaan dan wujud dari pengamalan butir-butir Pancasila.
Dalam kesempatan ini Abdul Gani menyampaikan harapan melalui Wakil Ketua Komisi II memperjuangkan Dusun Raman Agung menjadi pemerintah Desa yang definitif. “Memang dusun ini masuk Register 47, namun sebagai warga negara dan rakyat Indonesia sesuai dengan Pasal 33 UUD 1944 jika lahan negara dipergunakan untuk kepentingan rakyat dengan aturan yang benar maka itulah sejatinya pengalaman dari sila ke-5 Pancasila dan bukti negara hadir untuk rakyatnya,” ujar Abdul Gani.
Tokoh Perguruan Bambu Kuning Aji Sakti menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Made Bagiasa ke dusun Raman Agung yang jauh di ujung provinsi dengan akses jalan melewati sungai untuk memberikan pembinaan 4 pilar kebangsaan.
Walau berada di ujung kampung, warga mengharapkan adanya perbaikan infrastruktur jalan untuk akses kesehatan, pendidikan.
Aji Sakti juga menyampaikan, harga pertanian sudah naik ini bukti nyata program dan langkah- langkah Gubernur Lampung Arinal Djunaedi sudah tepat dan dirasakan langsung ole petani sampai ke pelosok daerah. Terbukti harga Singkong Rp1.420.per Kg harga jagung Rp4000/Kg. Walau harga singkong sudah naik namu petani mengeluhkan adanya pemotongan pabrik diangka 27%.
Warga juga menyampaikan kelangkaan pupuk subsidi di dusun ini. Masyarakat petani menunggu program kartu petani berjaya agar dapat diwujudkan di dusun terpencil ini.
Selain itu, masyarakat mengharapkan adanya jaringan listrik. Sebab, sementara ini masyarakat menggunakan tenaga Surya sehingga pasokan listrik sangat terbatas. Program pemerintah akan energi terbarukan Dusun Darma Agung bisa menjadi Pilot Project serta kelangkaan air bersih juga hendaknya menjadi perhatian pemerintah dan anggota Dewan. (*)