rEposisi.com – Anggota Fraksi PKS DPRD Lampung, Amrullah BS, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa kebakaran yang terjadi di Taman Nasional Way Kambas. Peristiwa yang diduga sengaja dilakukan oleh pemburu liar ini mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah dan mengancam kelestarian satwa-satwa langka di kawasan tersebut.
“Kejadian ini merupakan tindakan yang sangat merugikan dan tidak dapat ditoleransi. Taman Nasional Way Kambas merupakan aset berharga bagi Provinsi Lampung, bahkan Indonesia, karena keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Kebakaran ini bukan hanya merusak habitat satwa, tetapi juga mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies langka seperti badak Sumatera, gajah Sumatera, dan harimau Sumatera, serta beberapa satwa lainnya” ujar Amrullah dalam keterangan tertulisnya.
Selain mendesak penyelidikan tuntas dan penegakan hukum terhadap pelaku, Amrullah juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pengawasan dan perlindungan di kawasan Taman Nasional Way Kambas. “Saya mengusulkan agar jumlah aparat polisi hutan ditambah dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk melakukan patroli dan pengawasan secara efektif. Selain itu, perlu diimplementasikan teknologi sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan berbasis IoT (Internet of Things) untuk mendeteksi dini potensi hotspot dan mencegah terjadinya kebakaran,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teknologi IoT dapat memberikan informasi real-time mengenai kondisi cuaca, kelembaban, dan titik panas di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Dengan demikian, petugas dapat segera melakukan tindakan pencegahan dan pemadaman jika terjadi kebakaran. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk memantau pergerakan orang asing yang masuk ke kawasan taman nasional dengan niat tidak baik.
Amrullah berharap agar pemerintah daerah dan pusat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini. “Saya yakin dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kita dapat melindungi Taman Nasional Way Kambas dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya,” tutupnya. (*).