rEposisi.com – Polemik Kota Baru terus menyita perhatian publik. Teranyar, soal adanya perubahan masterplan (remasterplan, red) Kota Baru atau tata ulang Kota Baru.
Anggota DPRD Lampung asal Fraksi Partai Gerindra, I Made Suarjaya, mengaku sudah sering mengingatkan Pemerintahan Provinsi Lampung bahkan secara langsung kepada Gubernur Lampung saat itu Arinal Djunaidi.
“Saya sudah sering ingatkan termasuk saat itu Gubernur Arinal juga hadir dalam rapat silaturahmi pimpinan DPRD dan eksekutif. Saya mempertanyakan tata ulang melalui remasterplant waktu itu, tata ulang yang menyebabkan tata ilang,” ucap I Made Suarjaya, Jumat (18/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra ini, menyampaikan akibat dari remasterplan ini, banyak sekali laporan tanah hibah yang hilang dan atau tidak jelas keberadaannya. Contohnya, hibah untuk tempat ibadah, terutama untuk umat Hindu dikepemimpinan M Ridho Ficardho seluas 4 Ha.
“Setelah tata ulang oleh Gubernur Arinal sampai sekarang masih tidak jelas. Padahdal waktu itu Gubernur Ridho umat Hindu sudah melakukan land clearing dan habis banyak biaya, gara-gara istilah tata ulang menjadi tata ilang sampai sekarang kayak hantu,” bebernya.
“Banyak lagi hibah-hibah yang saya dengar hmpir sama ceritanya dan banyak juga jumlahnya yang berkurang,” tambahnya.
Untuk itu, I made Suarjaya memastikan akan segera meindak persoalan remasterplan Kota Baru dengan membuat panita khusus.
“Maka saya berharap nanti kalu sudah terbentuk AKD (alat kelengkapan dewan) kita buat Pansus Kota Baru khusus tentang asset. Biar jelas kemana saja barang itu,” tutupnya. (win)