rEposisi.com – Anggota DPRD Lampung menyampaikan tiga saran untuk mengurangi angka kematian akibat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Bumi Ruwa Jurai.
“Presiden Joko Widodo menyebut angka kematian akibat covid-19 di Lampung mencapai 7,5 persen atau tertinggi secara nasional. Jadi, untuk mengatasi itu ada tiga hal yang harus dipenuhi,” kata Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Minggu (5-9-2021).
Tiga hal yang perlu diperbaiki, kata dia, pertama pelaksanaan vaksinasi harus berjalan lancar dan kebutuhan oksigen tercukupi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, kata Mirza–sapaan akrabnya–menurunkan tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit, kemudian memperbanyak tracing.
“Bagaimana penanganan diperbaiki dan vaksin serta oksigen berjalan lancar, BOR menurun, baik yang normal maupun ICU,” kata dia.
Melakukan sebanyak mungkin tracing. “Banyak yang kena, jadi penelusuran atau tracing pasien covid bisa mengurangi rasio penambahan,” lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga menyarankan ketika ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19, segera diisolasi ke tempat yang sudah disediakan pemerintah.
“Meskipun indikator tubuh bagus tetapi tetap harus isolasi di tempat yang sudah disiapkan. Pemerintah sudah menyiapkan tempat isolasi terpadu karena untuk saat ini sudah tidak ada lagi isolasi di rumah,” tegasnya.
Di sisi lain Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo berharap, vaksinasi untuk masyarakat Lampung bisa dipercepat. Alasannya, vaksinasi juga menjadi salah satu indikator untuk meminimalisir tingkat kematian akibat covid-19.
Selain untuk masyarakat umum, pemerintah daerah juga diminta untuk melakukan percepatan vaksinasi terhadap tenaga guru dan siswa.
Sebab, di Lampung, saat ini sudah ada lima kabupaten yang sudah menggelar PTM terbatas, yakni Lampung Barat, Lampung Utara, Lampung Tengah, Pesisir Barat, dan Kabupaten Tulangbawang Barat.
“Maka dari itu, kita komunikasi dengan Disdik dan Dinkes agar guru diprioritaskan untuk vaksinasi,” tutur Deni.
Apalagi, Deni Ribowo mengatakan, informasinya tenaga guru yang divaksinasi baru mencapai 51 persen.
“Bandarlampung sudah 89 persen dari 4 ribu guru yang sudah vaksin. Tetapi di kabupaten yang jauh seperti Mesuji, Tulang Bawang, Way Kanan Lambar, Pesibar masih ada dibawah 51 persen, mungkin tidak sampai. Ini yang harus digeber agar semuanya melakukan vaksinasi. Kalau selama ini kan kita hanya dijanjikan saja oleh pusat, termaksud pak Jokowi. Mudah-mudahan kehadiran pak Jokowi ke Lampung jangan seremonial tapi lakukan aktualisasi penyediaan vaksin untuk masyarakat,” pungkasnya. (Rif)