rEposisi.com – Perkembangan teknologi dan kemajuan zaman membuat nilai-nilai Pancasila mulai terkikis di tengah para anak muda.
Hal ini ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Lampung Dapil 1 Kota Bandar Lampung Kostiana saat mensosialisasikan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kedaton, Jumat (4/6) pagi.
“Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa perubahan. Salah satunya, banyak nilai-nilai Pancasila yang saat ini mulai sedikit demi sedikit terkikis,” ucap Anggota Komisi IV DPRD Lampung ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kostiana mengatakan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat khususnya generasi muda bangsa, terlebih saat ini masih dalam momen harlah Pancasila 1 Juni 2021.
“Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diberikan kepada masyarakat khususnya generasi muda bangsa diharapkan dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak generasi muda bangsa,” ujarnya.
Sebab, kata Srikandi PDI Perjuangan ini, di tengah perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan perkembangan zaman nilai-nilai Pancasila sudah mulai berkurang.
“Semoga dengan adanya kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dapat meningkatkan kecintaan generasi muda bangsa pada bangsa Indonesia,” tambahnya.
Momen hari lahir Pancasila yang baru saja diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia, dimaknai untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan dan rakyat Indonesia terdahulu dalam meraih kemerdekaan dari tangan penjajah. Tentu sangat ironi jika saat ini kita sebagai warga negara Indonesia, tidak mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
Sementara, Erwin Sinaga selaku narasumber dalam sosialisasi tersebut mengatakan, bangsa Indonesia harus siap menghadapi kemajuan zaman. Artinya, kata dia, meski perkembangan teknologi semakin pesat, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila jangan sampai terdegradasi.
“Kita harus terus menjunjung persatuan dan kesatuan, misalnya dengan cara yang sederhana seperti gotong royong, toleransi antar umat beragama, suku, rasa dan budaya, tidak termakan berita hoax yang provokatif, serta menjauhi paham radikalisme dan terorisme,” jelasnya. (*)