rEposisi.com – Ada hal yang menarik saat agenda Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Vittorio Dwison, anggota DPRD Provinsi Lampung, Daerah Pemilihan Lampung Tengah, Ahad (21/3/2021) di Kotagajah, Lampung Tengah.
Di sesi akhir, panitia menyiapkan game online melalui kahoot.it untuk mengukur sejauhmana pemahaman peserta yang kesemuanya adalah gen milenial mengenai ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Selain menjadi bagian dari evaluasi tentang pemahaman akan paparan dari dua pemateri agenda tersebut, game online dengan kahoot itu, juga menjadi game online yang berfaedah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terdapat 5 pertanyaan singkat berbentuk pilihan ganda. 2 di antaranya adalah pertanyaan mengenai jumlah sila yang terkandung dalam Pancasila, lalu pertanyaan mengenai keberadaan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, ” papar Vittorio.
Dari game online kahoot.it pada agenda tersebut, menghasilkan tiga besar peserta dengan nilai tertinggi yakni Rio sebagai pemenang pertama dengan nilai 4.468, disusul Ahiss 4.387 dan Icha 4.304.
Untuk diketahui, kahoot adalah platform digital untuk pembelajaran dalam bentuk game, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Penilaian pada kahoot ini selain didasarkan pada benarnya atau tidaknya jawaban, juga pada kecepatan waktu memilih jawaban.
Sementara itu, dosen IIB Darmajaya Bandar Lampung, Prodi Bisnis Digital, Sabiqul Iman, mengungkapkan betapa pentingnya mengedukasi dan menanamkan para gen milenial atau generasi yang lahir dalam rentang 1980 s.d 2000 dan gen Z, yang lahir setelah tahun 2000, terkait wawasan kebangsaan dan ideologi pancasila dengan cara jaman now.
“Dengan style atau gaya kekiniannya, sesungguhnya gen milenial dan gen z membutuhkan arah pedoman dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara agar tak salah arah. Namun tentu dengan karakteristiknya yang khas, perlu pendekatan berbeda saat melakukan edukasi serta penanaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan, ” ungkap Sabiq.
Jelas, kata dia bahwa pendekatan digital dan kolaboratif memungkinkan gen milenial dan gen Z tersadarkan arti pentingnya ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
“Mudah-mudahan produk digital, misal lewat konten meme kebangsaan, atau game online kahoot, gen milenial jadi tercerahkan,” kata Sabiq diakhir paparannya.
Selain dosen salah satu kampus di Lampung yang didapuk jadi narasumber agenda Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di Kotagajah, Lamteng, Vittorio Dwison juga mengundang Kapten Inf. Subagio, Danramil 411-07/ Punggur.(*)