rEposisi.com – Inisiator Program Kartu Petani Berjaya (KPB) beberapa hari terakhir ini “diributin” sejumlah tokoh akhirnya membuat Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi angkat bicara.
Seperti diketahui, Pemerhati Pembangunan Lampung, Nizwar Affandi mengungkapkan bahwa Arinal tidak pantas mendapat penghargaan sebagai Inisiator KPB dari PWI Lampung.
Karena menurut dia, inisiasi atau ide KPB berawal dari Eep Saefulloh Fatah dan Tim Polmark Indonesia yang saat itu merupakan konsultan politik Arinal pada Pilgub Lampung 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penghargaan Inisiator KPB ini, tetap diberikan Ketua PWI Lampung, Supriyadi Alfian kepada Arinal Djunaidi dipuncak Hari Pers Nasional (HPN) ke-36, Kemarin, Selasa 09 Februari 2021.
Dalam acara tersebut, Arinal menepis jika dia bukan Inisiator KPB yang dirumuskan oleh beberapa konsultan.
“Program KPB itu inisiasi saya dan ada tiga konsultan yang merumuskannya sejak awal. Jadi, jika ada pihak yang meragukannya, silahkan tanya langsung kesana,” ungkap Arinal.
Diakui Ketua Golkar Lampung ini, muncul program prioritas pertanian di Lampung pada Pilgub 2018 lalu itu, karena dia berlatar belakang pendidikan pertanian.
“Saya anak petani. Latar belakang pendidikan juga petani. Sehingga saya paham betul apa yang dibutuhkan petani. Maka, sejak pencalonan hingga terpilih menjadi gubernur saya memformulasikannya menjadi KPB,” kata Arinal.
Sebelumnya, Nizwar selain mengungkapkan ketidakpantasan Arinal mendapat penghargaan sebagai Inisiator KPB, juga akan melukai perasaan petani di Lampung. Karena saat ini, hasil petani sedang anjlok-anjloknya. Penderitaan ini ditambah dengan kelangkaan pupuk di Lampung.
“Mungkin dulu Ketua PWI Lampung (non aktif) terlalu sibuk mengurusi tenda, kursi, panggung dan penyanyi yang akan tampil di panggung kampanye Arinal-Nunik dan tidak pernah ikut serangkaian diskusi intens tentang visi, misi dan Janji Kerja,”ungkapnya.(Ridh)