rEposisi.com – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Golkar, Ali Imron melakukan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Way jepara, Lampung Timur, pada Sabtu 27 Februari 2021.
Kegiatan yang diikuti para pemuda dan milenial dari sejumlah desa di Wayjepara, itu menghadirkan narasumber Danramil 411-21 Wayjepara, Kapten Armed Adi Hernizam dan tokoh masyarakat, Ma’ruf Abidin.
Dalam sambutannya, Imron mengatakan tentang tantangan bangsa Indonesia ke depan yang makin berat, antara lain karena pengaruh globalisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, membuat masyarakat kian mudah memperoleh informasi. Namun, pada sisi lain, tidak semua informasi sesuai dengan budaya dan ideologi bangsa Indonesia.
Karena itu, menurut politisi dari Brajaselebah, Lamtim itu, bangsa Indonesia perlu terus memperkokoh pemahaman ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama bagi generasi milenial.
Kegiatan yang berlangsung hari ini, menurut Imron, merupakan bagian dari usaha membekali generasi muda agar tidak terpengaruh berbagai ideologi atau paham yang bertentangan dengan ideologi negara.
Dengan pemahaman yang baik, lalu menjadikan pancasila dan wawasan kebangsaan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kata dia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan tetap kokoh.
“Kita percaya, masa depan bangsa Indonesia ada di pundak generasi muda. Karena itu, ideologi Pancasila harus benar-benar tertanam dengan kokoh dalam diri generasi muda,” kata anggota Komisi 5 DPRD Provinsi Lampung itu.
Sementara Danramil Wayjepara Kapten Armed Adi Hernizam dengan bersemangat mengajak generasi muda menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Menurut, pemuda Indoensia sudsh bersatu sejak 1928 dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Yang akhirnya melahirkan kemerdekaan Indonesia pada 1945.
“Tanpa persatuan dan kesatuan, Indonesia tidak ada. Karena itu, generasi muda harus tetap mengingat Sumpah Pemuda agar Pemuda Indonesia tetap bersatu,” jelasnya.
Narasumber yang lain, Ma’ruf Abidin menerangkan tentang keragaman bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, maupun agama.
Namun, karena saling memahami dan menghormati keberagaman, bangsa Indonesia tetap bersatu. Jangan sampai persatuan itu dirusak oleh sikap dan tindakan yang mengabaikan keberagaman atau intoleransi.
Ma’ruf mengatakan, sebenarnya sulit dipahami jika ada masyarakat Indonesia yang bersikap, misalnya, primordial kesukuan. Kemudian dia mencontohkan dirinya yang menikah dengan suku berbeda.
“Lalu, anak saya bertanya, sukunya apa? (Jawab dia) Nak, suku kamu Indoensia, ” jelasnya.
Dia mengajak generasi muda untuk menjaga toleransi dan saling menghargai keragaman bangsa Indonesia. Karena, keberagaman merupakan keniscayaan yang harus diterima sebagai kekayaan bangsa Indonesia. (rif)