rEposisi.com – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Golkar, Ali Imron harus rela asap-asapan saat mengunjungi Kebondamar, desa penghasil utama ikan asap.
Dalam kunjungan itu, Ali menerima sejumlah keluhan dari warga, terutama rusak parahnya infrastruktur jalan di Desa Kebondamar, Kecamatan Matarambaru, Kabupaten Lampung Timur.
“Infrastruktur jalan di Kebondamar maupun akses menuju ke desa itu, rusak parah,” ujar Imron usai berkunjung ke Kebondamar, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akses jalan yang rusak parah menuju Kebondamar, kata dia, dari Brajaemas Kecamatan Wayjepara, maupun dari Karanganyar dan Srigading Kecamatan Labuhanmaringgai.
Padahal, Kebondamar merupakan desa penghasil utama ikan asap di Provinsi Lampung. Beragam jenis ikan laut, seperti ikan pari, pisangan, kakap, cucut dan ikan buntal, diolah warga menjadi ikan asap berkualitas baik.
“Ikan asap dari Kebondamar dipasarkan ke berbagai daerah di Provinsi Lampung. Bahkan, ada yang dijual di luar Lampung, seperti Jakarta dan Palembang,” jelas Imron yang berkunjung ke desa itu bersama anggota DPRD Lampung Timur, Imam Zaki Nurhidayat.
Buruknya jalan tersebut, menurut Imron, menjadi hambatan utama yang dihadapi perajin ikan asap di Kebondamar. Karena warga menjadi kesulitan mengakut hasil usahanya menuju pasar maupun saat mengangkut bahan baku ikan.
Alasan lain infrastruktur jalan di Kebondamar harus segera diperbaiki, tegas Imron, desa yang berbatasan dengan Kecamatan Selebah dan Labuhanmaringgai itu, tiap tahun menghasilan ribuan ton padi berkualitas baik.
“Tanaman padi sawah di Kebondamar rata-rata menghasilkan delapan sampai sembilan ton per hektare. Padahal di tempat lain di Lampung, banyak yang masih di bawah itu,” kata anggota Komisi 5 dari Fraksi Golkar itu.
Karena itu, Imron meminta pemerintah serius memperhatikan infrastruktur jalan di Kebondamar. “Bahkan, seharusnya pemerintah juga membantu perajin ikan asap mengembangkan usahanya agar bisa lebih maju lagi,” katanya. (rEp)