Pemprov Dorong Revisi SK Tim Koordinasi Penanganan Konflik Satwa Liar

- Jurnalis

Sabtu, 20 September 2025 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

rEposisi.com – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal terus melakukan upaya penanggulangan konflik manusia dengan satwa liar melalui pemulihan ekosistem, rehabilitasi sosial dan rehabilitasi lingkungan.

Menindaklanjuti upaya tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar di Provinsi Lampung, di Ruang Rapat Sakai Sambaian, Kantor Gubernur Lampung, Rabu (13/8/2025).

Rakor dipimpin Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dan diikuti Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dan Lampung

Rakor membahas langkah strategis penanganan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar, khususnya gajah dan harimau sumatera, yang dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi signifikan.

Baca Juga :  Fahrizal Hadiri Temu Kangen dan Silaturhmi PPWPU da IPPU Lampung

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Y. Ruchyansyah menunjukkan, sepanjang 2024–2025 di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tercatat delapan insiden konflik harimau sumatera yang mengakibatkan tujuh korban jiwa.

Sementara di Kabupaten Lampung Timur pada Juni 2025, sekelompok gajah memasuki area perkebunan di perbatasan Desa Braja Asri dan Braja Sakti, mengakibatkan kerugian materi yang besar.

Berdasarkan catatan sepuluh tahun terakhir, konflik manusia–gajah di Way Kambas rata-rata terjadi 185 kali per tahun di 13 desa terdampak, sedangkan di Bukit Barisan Selatan tercatat rata-rata 53 kejadian per tahun di 12 desa. Untuk konflik manusia–harimau, tercatat rata-rata 22 kejadian per tahun di 14 desa, dengan dampak kehilangan ternak sebanyak 192 ekor serta korban jiwa manusia.

Baca Juga :  Arinal Tinjau Kesiapan Stasiun KA Tanjung Karang

Menanggapi hal tersebut, Wagub Jihan mendorong langkah strategis dan terukur dalam menangani konflik antara manusia dan satwa liar yang dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, khususnya sejak 2014.

Wagub mengakui bahwa forum koordinasi yang selama ini dibentuk belum berjalan optimal. Bahkan, masih terdapat pimpinan daerah yang belum mengetahui keberadaan forum tersebut. Menurutnya, kondisi ini menghambat upaya penanganan konflik dan perlu segera dibenahi.(*)

Berita Terkait

Pemprov Gelar UPC Penurunan Bendera HUT RI
Pemprov Perkuat Tata Kelola Dana Desa
Gubernur Saksikan MoU Wahana Raharja
Gubernur Dampingi Mendes Panen Raya di Lamtengg
Gubernur Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Fraksi-Fraksi
PMI Gelar Donor Darah Peringati HUT RI
Pemprov-BPJS Gelar Paritrana Award 2024
Bunda Literasi Resmi Buka Lomba Baca Puisi Esai
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 09:21 WIB

Pemprov Gelar UPC Penurunan Bendera HUT RI

Sabtu, 20 September 2025 - 09:19 WIB

Pemprov Dorong Revisi SK Tim Koordinasi Penanganan Konflik Satwa Liar

Sabtu, 20 September 2025 - 09:15 WIB

Pemprov Perkuat Tata Kelola Dana Desa

Sabtu, 20 September 2025 - 09:13 WIB

Gubernur Saksikan MoU Wahana Raharja

Sabtu, 20 September 2025 - 09:09 WIB

Gubernur Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Fraksi-Fraksi

Berita Terbaru

Pemerintah

Pemprov Gelar UPC Penurunan Bendera HUT RI

Sabtu, 20 Sep 2025 - 09:21 WIB

Pemerintah

Pemprov Perkuat Tata Kelola Dana Desa

Sabtu, 20 Sep 2025 - 09:15 WIB

Pemerintah

Gubernur Saksikan MoU Wahana Raharja

Sabtu, 20 Sep 2025 - 09:13 WIB