rEposisi.com- HmI cabang Bandar Lampung mengadakan diskusi pendidikan yang berjudul “Mempertahankan nilai-nilai pendidikan dalam pusaran global” yang dihadiri Dr. Riyuzen Praja Tuala, M.Pd., Yudhistomi selaku sekretaris HmI cabang Bandar Lampung, pada tanggal 07 Mei Tahun 2023.
Sambutan dari sekretaris umum Yudhistomi yang mewakili ketua umum Mauldan, sebuah gerakan awal dari HmI cabang bandar Lampung untuk menunjang kemajuan pendidikan di kota Bandar Lampung dengan berdiskusi tentang pendidikan.
Ujar pemateri Dr. Riyuzen Praja Tuala, M.Pd., Ada gairah kebangkitan dalam kalangan mahasiswa dan mengingatkan hobi saya di masa muda, Mari kita melihat kondisi globalisasi istilah globalisasi muncul dari dampak positif dunia dijadikan satu, seolah- olah tanpa sekat, contohnya kita bisa video call Dengan cara jarak jauh, artinya dunia tanpa batas, sebagai dampak dunia menjadi satu, tidak ada lagi Australia Amerika, oleh karena itu siapa yang akan menjadi pemimpin nya dia yang menguasai teknologi dan informasi dia adalah pempin dunia yaitu adalah kaum barat, mereka ingin peradaban mereka hanya satu Kiblat, orang orang barat mereka ingin budaya satu yaitu budaya barat, trus kalo seperti itu apa yang kita resahkan, Islam punya budaya sendiri, tidak bisa di satukan dengan budaya barat.
Kebenaran dalam masyarakat global, belum tentu benar dalam budaya Islam, ketika bumi ingin disatukan, dan budaya ingin satu, dan nilai nilai Islam pasti bertolak belakang oleh budaya-budaya barat
Dengan begitu maka, pendidikan juga bisa geser, metode dan subtansi nya bisa bergeser, contohnya pendidikan, degradasi atau pecahnya nilai nilai pendidikan contohnya sekarang orang tua dan anaknya kurang satu visi dengan orang tuanya, kadang kadang orang tuanya yang pengen anaknya pendidikan tinggi, tapi anaknya kurang mau.
Yang pertama, apa yang bisa dilakukan HmI supaya anak-anak muda bisa on the track, penguatan kembali anak anak HmI, dasar dasar perjuangan HmI yang pertama penguatan tauhid, dimensi kekuatan ketauhidan harus diperkuatkan, waktunya sholat anak anak HmI harus Solat.
Yang kedua repormulasi gerakan perjuangan harus dirubah dengan cara gagasan, saya bukan tidak setuju mahasiswa turun kejalan, tetapi yang pertama kader-kader HmI itu mampu membuat konsep terlebih dahulu baru turun kejalan, itu lah paradigma yang cerdas . (Rif)









